Sekolah Rakyat Disiapkan di Sejumlah Kabupaten/Kota, Pemprov Kalteng Harap Segera Beroperasi

SYAUQI/BERITA SAMPIT - Wagub Kalteng Edy Pratowo.

PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) terus mendorong percepatan pendirian Sekolah Rakyat di berbagai kabupaten/kota. Wakil Gubernur Kalteng, Edy Pratowo, menyampaikan bahwa pihaknya telah meminta kepala daerah untuk menyurati dan menyiapkan lahan sebagai langkah awal.

“Kita sudah meminta kepada kepala daerah untuk menyurati supaya menyiapkan lahan. Beberapa kabupaten kepala daerah sudah menyiapkan itu. Nanti kita akan terima data terakhir dari Dinas Sosial,” kata Edy, Rabu, 16 Juli 2025.

Saat ditanya mengenai operasional sekolah, Edy menyebut prosesnya masih berjalan dan kini tengah dalam tahap kompilasi serta koordinasi lintas sektor.

“Ya kita maunya cepat. Ini masih kita kompilasi kira-kira datangnya yang mana yang lebih tepat. Ada juga yang memang menyiapkan gedung, itu tidak mudah. Nanti kita koordinasi dengan Dinas Pendidikan dan lain sebagainya. Nanti kita rampungkan dulu,” jelasnya.

BACA JUGA:  Dispursip Kalteng Gelar Lomba Deskripsi dan Pertunjukan Tarian Daerah, Perkuat Literasi Budaya Generasi Muda

Edy menambahkan, Kabupaten Kapuas telah memulai pembangunan Sekolah Rakyat, dan beberapa kabupaten lain juga menunjukkan kesiapan serupa.

“Di Kapuas sudah ada, bahan-bahannya siap. Ada beberapa kabupaten semuanya hampir menyiapkan,” terangnya.

Ia mengungkapkan, beberapa daerah bahkan telah menyediakan lahan hingga beberapa hektare. Karena itu, ia mengimbau para bupati dan wali kota untuk segera mengusulkan pendirian Sekolah Rakyat.

“Himbauan kita agar teman-teman kabupaten/kota, para bupatinya, untuk mengusulkan pendirian Sekolah Rakyat,” ujarnya.

BACA JUGA:  Komisi III DPRD Kalteng Desak Disdik Usut Dugaan Pungutan SPMB di SMAN 1 Kahayan Tengah

Terkait jenjang pendidikan, Pemprov Kalteng juga membuka peluang agar Sekolah Rakyat mencakup pendidikan menengah atas.

“Nanti kita lihat, kalau bisa ke jenjang yang lebih atas sampai SMA, wajib belajar 12 tahun, kita malah senang,” pungkas Edy Pratowo.

(Syauqi)