KUALA PEMBUANG – Bupati Seruyan, Ahmad Selanorwanda, melakukan kunjungan kerja ke Desa Tumbang Setoli, Kecamatan Suling Tambun, Selasa 22 Juli 2025. Kunjungan ini tak sekadar menghadiri acara syukuran, tetapi juga menjadi ajang mempererat silaturahmi dengan masyarakat di pedalaman.
Sambutan hangat warga disertai prosesi adat yang sarat makna mengiringi kedatangan Bupati. Dalam suasana penuh keakraban, Bupati mengungkapkan rasa terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat.
“Saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada panitia, tokoh masyarakat, dan seluruh warga Desa Tumbang Setoli. Kebahagiaan saya bukan hanya karena acara ini, tetapi juga karena bisa bersilaturahmi langsung dengan masyarakat,” ujar Bupati.
Dalam kesempatan tersebut, Ahmad Selanorwanda menegaskan bahwa kehadiran pemerintah hingga ke pelosok desa adalah wujud nyata komitmen pembangunan merata. Ia menekankan bahwa perangkat desa dan kecamatan memiliki peran strategis sebagai ujung tombak pemerintahan.
Bupati juga memaparkan alokasi APBD Seruyan yang difokuskan pada infrastruktur, pendidikan, kesehatan, pengembangan SDM, serta pemberdayaan masyarakat.
“Kami berusaha memaksimalkan anggaran untuk menjangkau semua sektor, agar masyarakat desa tidak tertinggal. Jalan, jembatan, pendidikan, dan kesehatan tetap menjadi prioritas utama,” tegasnya.
Tak lupa, Bupati mengapresiasi ritual adat yang digelar warga Tumbang Setoli sebagai warisan leluhur yang harus dilestarikan.
“Tradisi ini adalah identitas kita. Saya merasa terhormat bisa menjadi bagian darinya. Mari kita jaga nilai-nilai kearifan lokal ini sebagai perekat kebersamaan,” ucapnya haru.
Turut hadir dalam kegiatan ini unsur Forkopimda, Wakil Ketua DPRD, dan sejumlah kepala dinas. Menutup sambutannya, Bupati mengajak masyarakat mendukung program prioritas pemerintah seperti pencegahan stunting, pemerataan pendidikan, pelayanan kesehatan gratis, serta penguatan ekonomi desa melalui koperasi dan usaha produktif.
Kunjungan ini menjadi bukti komitmen Pemkab Seruyan untuk membangun daerah dari pinggiran dengan pendekatan humanis dan berlandaskan budaya lokal.
(ASY)
