JAKARTA– Sekretaris Fraksi Partai Golkar DPR RI, Mukhtarudin, menegaskan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak bisa hanya mengandalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Menurut Mukhtarudin, kolaborasi dengan sektor swasta dan percepatan digitalisasi menjadi elemen krusial untuk mendorong perekonomian nasional yang inklusif dan berkelanjutan.
APBN kata Mukhtarudin, memang berperan sebagai penggerak utama pembangunan, tetapi ketergantungan berlebih pada anggaran negara dapat membatasi potensi pertumbuhan ekonomi. “
“APBN adalah fondasi, tapi ekonomi yang kuat membutuhkan keterlibatan swasta dan inovasi digital untuk mempercepat pembangunan, terutama di daerah-daerah tertinggal,” beber Mukhtarudin Rabu 23 Juli 2025.
Wakil Ketua Umum Dekopin ini menyoroti pentingnya sinergi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat dalam memanfaatkan peluang ekonomi di era transformasi digital.
Mukhtarudin mencontohkan, investasi swasta dalam infrastruktur dan teknologi, seperti pengembangan jaringan internet di wilayah terpencil, dapat membuka akses pasar baru bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
“Karena, digitalisasi bukan hanya soal teknologi, tetapi juga tentang memberdayakan masyarakat untuk terhubung dengan ekonomi global,” ungkap Mukhtarudin.
Anggota Komisi XII DPR RI ini juga mengapresiasi langkah pemerintah di bawah Presiden Prabowo Subianto yang telah menetapkan 219 Proyek Strategis Nasional (PSN) untuk 2026, yang mencakup sektor konektivitas dan energi.
Mukhtarudin menilai proyek-proyek tersebut dapat menjadi katalis pertumbuhan ekonomi jika didukung oleh investasi swasta dan pengawasan yang transparan.
“Fraksi Golkar berkomitmen memastikan PSN berjalan efektif, tidak hanya bergantung pada APBN, tetapi juga melibatkan swasta untuk hasil yang lebih maksimal,” cetusnya.
Lebih lanjut, Mukhtarudin mendorong pemerintah untuk memperkuat insentif bagi pelaku usaha swasta yang berinvestasi di sektor-sektor strategis, seperti energi terbarukan dan digitalisasi UMKM.
Selain itu, Mukhtarudin menekankan perlunya pengawasan ketat agar dana APBN yang dialokasikan untuk program strategis benar-benar tepat sasaran dan tidak disalahgunakan.
“Artinya, kita harus pastikan setiap rupiah dari APBN dan investasi swasta memberikan dampak nyata bagi kesejahteraan rakyat,” tandas Mukhtarudin.
Kendati demikian, peraih penghargaan tokoh peduli daerah terbaik Parlemen Award 2023 ini pun mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk mendukung visi Indonesia Emas 2045 dengan memperkuat kolaborasi lintas sektor.
“Saya kira, ekonomi yang tumbuh berkelanjutan hanya bisa dicapai jika kita tidak hanya mengandalkan APBN, tetapi juga membuka ruang bagi swasta dan memanfaatkan potensi digitalisasi,” pungkas Mukhtarudin.
(adiata)