Karhutla Kembali Terjadi, Api Lahap Lahan di Lingkar Selatan Sampit Malam Hari

IST/BERITASAMPIT - Kebakaran di Lingkar Selatan dekat Kantor Camat MB Ketapang.

SAMPIT – Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) kembali mengancam wilayah perkotaan Sampit. Kali ini, amukan si jago merah terjadi di Jalan Moh Hatta (Lingkar Selatan) Gang Sahminin, Kelurahan Ketapang, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Jumat 25 Juli 2025 malam sekitar pukul 22.00 WIB.

Salah satu warga yang melintas di lokasi menyampaikan api cukup besar dan nampak memerah dari kejauhan diantara semak-semak dan gelap malam.

“Kelihatan dari jauh api memerah saat malam hari, lokasi dekat kantor Camat MB Ketapang, belum diketaui pasti penyebabnya” kata Nurdin.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotim, Multazam, menyampaikan bahwa kebakaran dapat ditangani dengan cepat oleh tim yang turun ke lokasi.

“Aman tadi malam, 19 menit selesai,” ungkap Multazam, Sabtu Sabtu 26 Juli 2025.

BACA JUGA:  Polres Seruyan Bongkar Sarang Sabu di Pondok Tersembunyi, 18 Paket Diamankan dari Seorang Pria

Kejadian ini menghanguskan area semak belukar di atas lahan gambut seluas sekitar 40 x 60 meter persegi.

Laporan awal diperoleh dari salah satu personel BPBD yang mendapat informasi adanya titik api. Salah satu anggota Tim Reaksi Cepat (TRC) yang rumahnya dekat lokasi langsung melakukan pengecekan ke lapangan sebelum melaporkan ke pos induk.

Tim piket malam BPBD kemudian bergerak menuju lokasi dengan mengerahkan satu unit truk tangki, dua unit sepeda motor, dua roll selang, satu alkon loncin, serta perlengkapan lainnya. Dalam waktu sekitar 19 menit, api berhasil dipadamkan dan lahan dinyatakan aman.

Enam personel BPBD terlibat dalam penanganan, proses pemadaman juga dipimpin oleh purnawirawan Damkar.

Vegetasi di lokasi didominasi semak belukar dengan kondisi tanah gambut, yang memang rawan terbakar terutama pada musim kemarau.

BACA JUGA:  Siswa SMPN 1 Kunjungi Pelabuhan, Diberi Pemahaman Soal Logistik Maritim

BPBD mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas pembakaran di lahan terbuka, khususnya saat kemarau, guna mencegah meluasnya kebakaran yang bisa mengancam lingkungan dan keselamatan warga.

Sebelumnnya karhutla juga terjadi saat siang hari di Baamang Hulu, penyebab kebakaran diduga oknum warga membakar semak kemudian ditinggal Jumatan, sehingga semakin meluas.

(Nardi)