Sekolah Pasar Modal, Upaya Membangun Generasi Melek Investasi

IST/BERITASAMPIT - OJK Kalteng Bersama BEI Kalteng saat menyelenggarakan Sekolah Pasar Modal bagi guru dan siswa SMA Negeri 1 dan SMA Negeri 2 Pulang Pisau.

PALANGKA RAYA -Dalam upaya meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di Provinsi Kalimantan Tengah, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Kalimantan Tengah bersinergi dengan Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Provinsi Kalimantan Tengah menyelenggarakan kegiatan Sekolah Pasar Modal bagi guru dan siswa SMA Negeri 1 dan SMA Negeri 2 Pulang Pisau.

Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen OJK dan BEI untuk meningkatkan literasi pasar modal, serta mendorong kesadaran finansial sejak dini di lingkungan pendidikan.

Ketua Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kabupaten Pulang Pisau, Deni Widanarni, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan sekolah pasar modal ini merupakan bagian dari implementasi program kerja TPAKD tahun 2025 yang difokuskan pada akselerasi pemanfaatan produk dan layanan di sektor pasar modal.

“Inisiatif ini menjadi langkah strategis dalam mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan, khususnya di kalangan pelajar dan tenaga pendidik,” ucapnya.

Literasi pasar modal perlu ditanamkan sejak dini agar generasi muda tumbuh menjadi investor yang cerdas, bijak, dan bertanggung jawab. Dengan edukasi yang tepat, mereka akan lebih siap menghadapi tantangan ekonomi dan mampu memanfaatkan instrumen keuangan secara optimal,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala OJK Provinsi Kalimantan Tengah, Primandanu Febriyan Aziz, yang diwakili oleh Kepala Bagian Pengawasan PUJK, Edukasi, Pelindungan Konsumen dan Layanan Manajemen Strategis, Andrianto Suhada, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh atas kolaborasi edukatif yang terjalin antara OJK, Pemerintah Kabupaten Pulang Pisau, serta BEI.

BACA JUGA:  Distribusi Beras Bantuan di Kalteng Diawasi Ketat, Data Penerima Diutamakan Akurat dan Tepat Sasaran

“Pentingnya pembekalan literasi investasi sejak dini agar siswa tidak hanya menjadi pengguna jasa keuangan, tetapi juga generasi yang memahami nilai strategis investasi dan berkontribusi aktif dalam pertumbuhan ekonomi,” lanjutnya.

Edukasi pasar modal bukan hanya mengenalkan produk investasi, tetapi juga membentuk pola pikir yang sehat dalam mengelola keuangan.

“Literasi yang kuat akan menjadi fondasi bagi generasi muda untuk berpartisipasi aktif dalam pembangunan ekonomi nasional serta menjadi generasi yang cakap finansial,” tuturnya.

Bupati Pulang Pisau, Ahmad Rifa’i yang diwakili oleh Wakil Bupati Pulang Pisau, Ahmad Jayadikarta, dalam sambutannya menyampaikan dukungan penuh terhadap pelaksanaan kegiatan Sekolah Pasar Modal bagi guru dan siswa di Kabupaten Pulang Pisau.

“Kegiatan ini sejalan dengan komitmen Pemerintah Kabupaten Pulang Pisau dalam memperluas literasi dan inklusi keuangan melalui jalur pendidikan formal,” urainya.

Pemahaman terhadap pasar modal bukan hanya relevan bagi kalangan profesional, tetapi juga penting untuk generasi muda sebagai bekal membentuk kemandirian ekonomi sejak dini.

BACA JUGA:  Ketua DPRD Kotim Desak Solusi Nyata untuk Warga Penambang Emas di Kawan Batu

“Sekolah harus menjadi ruang awal tumbuhnya literasi keuangan dan semangat investasi yang sehat,” ungkapnya.

Kegiatan dilanjutkan dengan penyampaian materi edukatif dari narasumber perwakilan BEI Provinsi Kalimantan Tengah. Para peserta diajak untuk mengenal dasar-dasar pasar modal, memahami manfaat berinvestasi dalam bentuk instrument saham dan reksa dana, serta dapat membedakan produk investasi legal dan ilegal.

Peserta juga diperkenalkan dengan peran dan fungsi TPAKD sebagai forum koordinasi antarinstansi yang mendorong pemerataan akses keuangan di daerah melalui program-program literasi dan inklusi keuangan.

Kegiatan diakhiri dengan sesi tanya jawab interaktif bersama siswa dan guru, serta pembukaan rekening pasar modal secara gratis oleh BEI sebagai langkah awal partisipasi langsung peserta dalam dunia investasi yang legal dan terjangkau. (yud)