SAMPIT – Masyarakat di Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), mengeluhkan terhentinya suplai air bersih dari Perumda Tirta Mentaya sejak Minggu malam 27 Juli 2025. Hingga Senin pagi, air belum juga mengalir ke rumah-rumah warga.
“Sudah dari semalam air mati total. Pagi ini pun belum hidup. Mau masak saja jadi repot, akhirnya kami beli air galon untuk kebutuhan dapur,” ujar Jauhari, warga setempat, Senin 28 Juli 2025.
Menurut dia, gangguan ini sangat menyulitkan karena ia tidak tahu adanya pemberitahuan sebelumnya dari pihak PDAM. Akibatnya, warga tidak sempat menampung air dan harus mencari alternatif lain seperti membeli air keliling atau menumpang ke rumah keluarga.
Di wilayah Kecamatan Baamang, keluhan juga muncul. Meski tidak mati total, warga mengaku aliran air sangat lemah sejak semalam.
“Airnya mengalir kecil sekali, hampir tidak keluar,” ucap Komarudin, warga Baamang.
PDAM Tirta Mentaya melalui informasi yang beredar menyebutkan gangguan disebabkan kerusakan pada pipa distribusi utama berdiameter 630 mm. Pipa mengalami retakan di sambungan, sehingga perlu dilakukan perbaikan mendesak.
Sementara itu Plt Direktur PDAM Tirta Mentaya, Edy Dyufriadi yang ditemui saat perbaikan di Jalan Kembali mengatakan proses perbaikan terkendala karena pipa tersebut harus dikosongkan lebih dulu. Proses pengurasan saja memakan waktu lima jam sebelum perbaikan bisa dimulai.
“Kami mulai perbaikan sejak Jumat. Namun karena kendala teknis dan kegiatan masyarakat pada akhir pekan, pengerjaan baru bisa dimaksimalkan tadi malam,” jelas Edy.
Ia menambahkan, saat pipa dipotong ditemukan perbedaan ukuran yang menyulitkan proses penyambungan. Beberapa sambungan juga tidak dapat digunakan karena karetnya tidak pas, sehingga memperlambat proses.
“Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini. Tim kami bekerja penuh selama 18 jam untuk mengupayakan suplai air segera normal, mengalir hingga pelanggan di titik terjauh,” tegasnya. (nardi)