PALANGKA RAYA – Ketua DPD Partai Golkar Kalimantan Tengah (Kalteng), Ruslan, menginginkan kader muda untuk menggantikan dirinya sebagai Ketua DPD Golkar Kalteng.
Pernyataan ini disampaikan Ruslan menyusul penundaan Musyawarah Daerah (Musda) XI Partai Golkar Kalteng yang sebelumnya dijadwalkan pada 3 Agustus 2025.
“Jadi kalau ada berseliweran di media, sampai hari ini belum ada ketentuan siapa yang akan menjadi Ketua DPD. Karena Golkar itu ada proses,” kata Ruslan, Senin, 28 Juli 2025.
Ia menegaskan bahwa proses regenerasi dalam tubuh partai sudah berjalan sejak lama. Dengan usianya yang kini menginjak 71 tahun, Ruslan mengaku siap memberikan kesempatan kepada generasi muda yang telah lama dibina melalui proses kaderisasi.
“Karena proses pengkaderan, aku dari awal mengatakan bahwa aku ini karena sudah terlalu senior, sudah umur 71. Aku pengen generasi dan didikan selama ini, pengkaderan selama ini, aku pingin yang muda supaya lebih bisa mengayomi. Dan ini keinginan dari kader-kader Golkar yang ada di kota kabupaten,” ujarnya.
Selama kepemimpinannya selama delapan tahun terakhir, Ruslan menilai banyak kemajuan yang telah dicapai oleh Golkar Kalteng. Ia menyebut partai telah berhasil melahirkan banyak kader yang duduk di jabatan strategis, baik eksekutif maupun legislatif.
Rusalan mengatakan, ada 9 Bupati dari kader dan yang diusung oleh Golkar, 6 Ketua DPRD Kota/Kabupaten, 5 Wakil Ketua DPRD dengan total 74 kader Golkar di eksekutif dan Legislatif.
Sementara itu, Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Kalteng, Abdul Razak, juga berharap Musda mendatang dapat menghasilkan pemimpin baru yang lebih baik untuk partai.
“Setiap Musda kita harapkan pemimpin yang akan memimpin DPD Partai Golkar itu bisa lebih baik. Kita maunya Golkar tetap eksis dan harapan kita kalau Pilkada, Pileg, suara akan bertambah lagi. Intinya itu. Kasarnya tidak mau kita diatur dua orang, partai besar Golkar kan,” pungkasnya.
(Syauqi)