Mukhtarudin: Target EBT 100% Prabowo Bukti Komitmen Indonesia Hadapi Krisis Iklim

Sekretaris Fraksi Golkar DPR RI Mukhtarudin.

JAKARTA– Anggota Komisi XII DPR RI, Mukhtarudin, menyatakan dukungan penuh terhadap visi Presiden Prabowo Subianto yang menargetkan bauran energi baru terbarukan (EBT) dalam kelistrikan Indonesia mencapai 100% pada tahun 2035.

Sekretaris Fraksi Golkar DPR RI ini bilang target tersebut sebagai langkah strategis dan visioner untuk mempercepat transisi energi nasional menuju energi bersih yang berkelanjutan.

“Saya kira visi Presiden Prabowo ini menunjukkan komitmen kuat Indonesia dalam menjawab tantangan perubahan iklim global sekaligus memperkuat ketahanan energi nasional,” tutur Mukhtarudin Minggu, 27 Juli 2025.

Komisi XII DPR RI dalam hal ini siap mengawal implementasi kebijakan ini melalui penguatan regulasi dan pengawasan.

Namun, menurut politisi Dapil Kalteng ini, pencapaian target EBT 100% pada 2035 membutuhkan sinergi lintas sektor, termasuk dukungan terhadap Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025-2034 yang telah disusun Kementerian ESDM.

Mukhtarudin mengatakan pentingnya percepatan pembangunan infrastruktur EBT, seperti pembangkit listrik tenaga surya, hidro, angin, dan panas bumi, serta reformasi kebijakan untuk menarik investasi swasta.

BACA JUGA:  Legislator Gerindra Optimistis Kopdes Merah Putih Dorong Kesejahteraan Masyarakat

“Kami mendorong pemerintah memberikan insentif yang kompetitif bagi investor, seperti kemudahan perizinan dan penyesuaian tarif listrik, agar proyek EBT lebih menarik,” imbuhnya.

Mukhtarudin juga mengapresiasi langkah Presiden Prabowo yang mengambil inspirasi dari keberhasilan Brasil dalam mengembangkan biofuel, sebagaimana disampaikan dalam pertemuan bilateral dengan Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva di Brasilia, 9 Juli 2025, lalu.

“Indonesia memiliki potensi EBT yang luar biasa, mencapai lebih dari 3.700 GW. Dengan pengelolaan yang tepat dan komitmen bersama, saya yakin target ini bukan hanya mimpi, tetapi bisa tercapai lebih cepat dari yang direncanakan,” beber Mukhtarudin.

Berdasarkan data Kementerian ESDM, bauran EBT nasional per pertengahan 2025 baru mencapai 14,7 persen. Pemerintah kemudian merevisi target jangka pendek 2025 menjadi 20 persen, sedangkan angka 23 persen ditargetkan tercapai pada 2030. Untuk mendukung akselerasi ini, pemerintah telah menerbitkan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025–2034.

“Walaupun pergeseran target dari 2025 ke 2030, tapi kita harus optimis mengambil langkah besar mengejar visi netral karbon 2060,” tandas Mukhtarudin.

BACA JUGA:  Teras Narang Apresiasi Putusan MK Pisahkan Pemilu Nasional dan Daerah

Fraksi Golkar Senayan akan terus memberikan dukungan dan mendorong sinergi kebijakan agar target ini dapat direalisasikan secara bertahap dan terukur.

Dengan harapan, lanjut Mukhtarudin, komitmen menuju 100 persen EBT pada 2035 benar-benar menjadi langkah maju dalam mewujudkan kedaulatan energi nasional.

Adapun dukungan penuh dari DPR, Mukhtarudin optimistis Indonesia dapat menjadi pemimpin di kawasan Asia Pasifik dalam pemanfaatan energi terbarukan.

“Semoga ini adalah momentum untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia serius menuju energi bersih dan ekonomi yang berkelanjutan,” pungkas Mukhtarudin.

(Adista)