KUALA PEMBUANG – Puluhan hektare lahan pertanian padi di Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah mengalami gagal panen karena musim kemarau panjang yang terjadi di kabupaten tersebut menyebabkan lahan sawah masyarakat kering.
“Sekitar 250 hektare lahan padi, tapi karena musim kering kita sempat tanam 50 hektare, dan yang berhasil dipanen hanya 5 hektare. Hasilnya tidak maksimal, banyak butiran hampa atau kering,” kata Kepala Desa Kartika Bakti Kecamatan Seruyan Hilir Timur Usni di Kuala Pembuang, Kamis (3/9/2015).
Ia menambahkan, musim kemarau kali ini membuat banyak petani di wilayahnya terpuruk, sudah banyak biaya yang dikeluarkan untuk bercocok tanam, mulai dari biaya mengarap lahan, bibit, pupuk hingga obat-obatan, namun tidak mendapatkan hasil seperti yang diharapkan “Biaya tanam satu hektare padi kami keluarkan sekitar Rp5 juta, tapi gagal panen, apa boleh buat. Hasil panen padi musim tanam tahun ini tidak sesuai target,” katanya.
Hamparan tanaman padi yang mengering juga tampak di wilayah sentra pertanian Desa Halimaung Jaya Kecamatan Seruyan Hilir Timur. Sebagian padi berbuah bahkan sudah waktu panen mengalami kekeringan hingga menyebabkan tanaman padi mati dan tidak bisa dipanen.
Menurut dia bukan itu saja, tanaman padi yang kekurangan air tersebut tidak dapat tumbuh normal, daunnya mengering, sedangkan yang sudah berbulir, butirannya tidak berisi.
“Dari luas lahan 140 hektar, kita sempat tanam 40 hektar, tapi gagal karena kekeringan dan hama, ada sempat panen namun tidak seberapa, satu hektar cuma dapat lima kilogram saja,” katanya. (ant/030915/beritasampit.com)