TAMIANG LAYANG – Hasil panen perdana jagung komposit varietas NK 212 di lahan Balai Benih Hortikultura (BBH) di Desa Netampin, Kecamatan Dusun Tengah, Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah, cukup berhasil.
“Dari luas lahan panen, hasil ubinan mencapai 12 ton lebih per hektare untuk tongkol. Kalau berbentuk pipilan hasil rata-rata mencapai tujuh ton lebih per hektare. Jadi panen ini cukup berhasil,” kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Barito Timur Trikorianto di Tamiang Layang, Kamis 7 Juli 2022.
Menurutnya, jagung komposit terus dikembangkan. Pengembangannya di Kabupaten Barito Timur cukup luas dan untuk musim tanam 2021 saja sangat luas yakni mencapai 400 hektare dan berhasil.
Tahun ini, tambahnya, tanaman jagung komposit dikembangkan secara berjenjang untuk dijadikan bahan olahan pakan ternak jadi. Jagung pipilan kering dipasarkan ke luar daerah.
“Diperlukan dukungan dari pemerintah secara berjenjang untuk bisa mengolah pakan di daerah sendiri untuk bisa memenuhi pakan ternak dalam daerah,” jelas Trikorianto.
Pemerintah Kabupaten Barito Timur melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan dan beberapa dinas teknis lainnya bersama-sama berupaya membangun pabrik pakan ternak di Barito Timur.
Jagung komposit merupakan salah satu varietas tanaman unggulan daerah dalam menopang program ekonomi kerakyatan pada sektor pertanian. Pengembangan tanaman jagung komposit sangat potensial dikembangkan di Barito Timur karena didukung faktor geografis.
Pengembangan jagung komposit berjalan dinamis dengan program pengembangan ayam petelur yang dikembangkan Dinas Perikanan dan Peternakan. Tercipta mutualisme simbolisme yang sangat menguntungkan masyarakat selaku petani jagung dan peternak ayam.
“Dalam pengembangan hingga pemasaran jagung komposit, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan bekerja sama Koperasi Bersama Tani Sejahtera selaku mitra kerja,” demikian Trikorianto.
ANTARA