
KUALA KURUN – Kelompok Tani (Poktan) Katur satu Desa Sepang Kota Kecamatan Sepang Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah melaksanakan penen raya jagung hibrida menghasilkan jagung pipil kering mencapai 8,8 ton per hektar
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Gunung Mas, Letus Guntur menyampaikan, pada tahun 2022, Dinas Pertanian Kabupaten Gunung Mas melakukan pengembangan tanaman jagung hibrida yang dialokasi pada wilayah Kecamatan Sepang 5 hektar, Mihing Raya 10 hektar, Kecamatan Kurun 48 Hektare.
Selanjutnya, Kecamatan Tewah 12 hektar, Kecamatan Rungan Hulu 5 hektar, Kecamatan Manuhing 25 hektar dengan luas keselurahan 100 hektar,
“Salah satu kelompok penerima manfaat adalah Poktan Katur satu Desa Sepang Kota Kecamatan Sepang dengan alokasi lima hektar siap panen pada hari ini,” ungkap Letus Guntur, Kamis 19 Januari 2023.
Lebih lanjut dikatakannya, dari hasil ubinan swakarsa pada kelompok tani katur satu yang telah dilakukan oleh penyuluh pertanian dengan luas ubinan sebesar 2,5 m x 2,5 m = 6,25 m2, dimana didapatkan hasil ubinan pada luasan tersebut sebesar 5,5 Kg, dengan jumlah tongkol sebanyak 35 buah.
“Pada luasan satu hektar akan didapatkan hasil sebanyak 8.800 Kg. Sehingga dapat ditarik kesimpulan, bahwa produktivitas jagung pipil kering panen dapat mencapai hingga 8,8 ton per hektar, tuturnya.
Semetara di kesempatan itu juga, Wakil Bupati Gunung Mas, Efrensia L.P Umbing mengharapakan kepada para petani di Kabupaten Gumas, khususnya diwilayah Kecamatan Sepang untuk dapat lebih meningkatkan pemanfaatan lahan yang ada.
“Diharapkan bantuan sarana produksi berupa benih jagung hibrida, pupuk dan obat-obatan dapat membantu para petani semakin giat dalam mengolah lahan pertaniannya, sehingga hasil usaha tani dapat meningkat dan memberi dampak yang baik bagi perekonomian keluarga,” sebut Efrensia L.P Umbing.
Dijelaskannya, apalagi dalam program desa dengan dana ketahanan pangan untuk pelaksanaannya dapat berkoordinasi dengan dinas pertanian dan dinas perikanan dan ketahanan pangan baik pada saat perencanaan dan pelaksanaannya.
“Mulai dari pembinaan dalam hal budidaya dan pemilihan komoditas sesuai karakter masyarakat dan potensi desa itu sendiri,” tutupnya. (Ale)