Hasil Uji Lab Ditemukan Bakteri E-Coli pada Kue Ipau Diduga Penyebab Keracunan Massal

ILHAM/BERITA SAMPIT - Tim BPOM Palangka Raya, saat melakukan investigasi dan pengambilan sampel ditempat pembuat kue ipau, Sabtu 1 April 2023.

SAMPIT – Hasil uji laboratorium oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kotawaringin Timur di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) ditemukan banyak bakteri Escherichia coli atau E-Coli pada kue jenis ipau yang diduga penyebab keracunan massal di Sampit.

Kepala Dinkes Kotim Umar Kaderi mengatakan, dari hasil pemeriksaan pada sampel kue yang dikonsumsi para korban memang menunjukkan adanya bakteri E-Coli dalam jumlah cukup banyak.

“Sampel kue tersebut sudah kita teliti di Labkesda Kotim hasil sementara ditemui banyak bakteri E-Coli yang terkandung dalam kue tersebut,” ungkap Umar, Sabtu 1 April 2023.

Pihaknya juga telah melaporkan kondisi tersebut ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Palangkaraya, karena ini merupakan kewenangan dari BPOM untuk memeriksa dan menentukan apakah kudapan tersebut mengandung bahan yang berbahaya atau tidak.

Bakteri E-Coli termasuk salah satu bakteri penyebab infeksi di saluran pencernaan. Bahkan, bakteri ini merupakan yang paling banyak menyebabkan infeksi saluran pencernaan pada manusia.

Situasi ini dapat terjadi karena kondisi higienitas makanan, minuman atau lingkungan sekitar. Bakteri E-coli dapat menjadi salah satu penyebab diare pada tubuh manusia, namun tidak semua bakteri tersebut menyebabkan diare.

Hanya bakteri tertentu yang dapat menyebabkan kondisi tersebut seperti misalnya Enterotoxigenic Escherichia coli (ETEC).

E-coli sendiri diketahui sebagai bakteri yang biasa hidup di dalam saluran pencernaan manusia atau hewan. Oleh karena itu, bakteri ini acap menjadi  indikator pencemaran oleh tinja manusia atau hewan pada air. Di sisi lain, bakteri E-coli juga tercatat dapat hidup di berbagai tempat dan kondisi termasuk makanan dan air.

Dengan data tersebut, maka sangat diwajibkan agar bakteri E-coli tidak berpindah ke makanan atau minuman. Hal ini karena makanan yang terkontaminasi tidak dapat dikonsumsi lagi oleh manusia. Jika ini tetap dilakukan, maka akan menimbulkan masalah kesehatan pada manusia. (ilm)

Follow Berita Sampit di Google News