
SAMPIT – Kapan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) berakhir, ini yang menjadi pertanyaan dan juga keresahan masyarakat Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, yang hampir dua bulan ini menghirup kabut asap yang pelan-pelan mengancam kesehatan.
“Tahun-tahun sebelum ketika ada instruksi dari presiden, hampir tidak ada kebakaran lahan. Tapi tahun ini benar-benar parah, hampir dimana-mana terjadi kebakaran lahan,” kata Yunit, salah seorang warga Sampit, Senin 11 September 2023.
Sementara, berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kotim, jumlah penderita Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) cenderung mengalami peningkatan.
Selama bulan Agustus 2023 jumlah penderita ISPA mencapai 2.708 orang, dengan rincian balita 844, anak-anak 457, dewasa 1.279 dan manula 128 orang.
Kemudian dari data rekapitulasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotim per tanggal 10 September 2023, total keseluruhan hotspot mencapai 2.952 titik.
Sedangkan khusus di bulan September 2023 ini yang baru berjalan 10 hari jumlah titik api sudah mencapai 1.246 titik, terbanyak ada di Kecamatan Mentaya Hilir Selatan (MHS) sebanyak 583 titik, Teluk Sampit 199, Baamang 117, Kota Besi 106 dan Mentawa Baru Ketapang 80 titik.
Untuk luasan lahan yang terbakar dan tertangani seluas 548.589 Hektare (ha), dengan rincian wilayah selatan 348.632 ha atau 63,55 persen dan wilayah tengah 199.957 ha sekitar 36,45 persen. (ilm).