BEM UPR Hadirkan Pojok Baca Terapung di Desa Simpur Pulang Pisau untuk Tingkatkan Literasi

IST/BERITASAMPIT - Anak-anak saat membaca buku di Pojok Baca Terapung atau di atas kapal penyebrangan di Desa Simpur Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah.

PALANGKA RAYA – Desa Simpur, Kecamatan Jabiren Raya, Kabupaten Pulang Pisau, dikenal dengan kondisi geografisnya yang unik. Desa ini terletak di seberang Sungai Kahayan, dan akses utama masyarakat bergantung pada kapal penyeberangan karena tidak adanya jembatan penghubung antara desa dengan jalan utama.

Kapal penyeberangan tersebut menjadi sarana vital bagi warga, mulai dari anak sekolah hingga orang dewasa yang bepergian. Melihat hal ini, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Palangka Raya (UPR) bekerja sama dengan UPT Perpustakaan UPR menginisiasi sebuah pojok baca di kapal penyeberangan Desa Simpur. Inisiatif ini bertujuan meningkatkan akses literasi masyarakat, khususnya anak-anak dan remaja di wilayah dengan fasilitas perpustakaan yang terbatas.

Presiden Mahasiswa BEM UPR, David Benedictus Situmorang, menjelaskan ide pojok baca ini lahir dari kegiatan Lewu Harati yang dilakukan di Desa Simpur.

“Kami melihat sulitnya akses masyarakat untuk mendapatkan literasi. Akhirnya solusi yang kita tawarkan yaitu untuk membuat pojok baca yang bekerja sama dengan UPT Perpustakaan UPR di kapal penyeberangan Desa Simpur sebagai sarana untuk meningkatkan literasi masyarakat yang menggunakan kapal tersebut,” ungkap David, Sabtu 7 Desember 2024.

BACA JUGA:  Pj Wali Kota palangka Raya Tekankan Pentingnya Ciptakan Organisasi Pemerintah Berorientasi Pencapaian Tujuan Pembangunan Nasional

Ketua Tim Pelaksana Lewu Harati, Yosafat Menteng, yang juga menjabat sebagai Menteri Luar Negeri BEM UPR, menyebut bahwa Pojok Baca Terapung ini merupakan inovasi di bidang pendidikan.

“Kami ingin memberikan solusi kreatif untuk meningkatkan akses literasi bagi masyarakat, khususnya anak-anak SMP dan SMA yang setiap hari lalu-lalang menggunakan kapal penyeberangan. Mereka bisa memanfaatkan waktu untuk membaca di dalam kapal sambil menunggu kapal sampai di seberang. Harapanya dengan adanya Pojok baca ini dapat bermanfaat untuk meningkatkan literasi dan budaya membaca di Desa Simpur,” jelas Yosafat Menteng.

BACA JUGA:  Fairid-Zaini Menang Telak di Pilwakot Palangka Raya dengan 81.472 Suara

Sementara Kepala UPT Perpustakaan Universitas Palangka Raya Dr. Kusnida Indrajaya menyambut baik inisiatif ini. Menurutnya, langkah ini merupakan salah satu cara untuk meningkatkan indeks literasi masyarakat di Kalimantan Tengah.

“UPT Perpustakaan UPR sangat mendukung pembuatan pojok baca terapung yang dilakukan oleh BEM UPR di Desa Simpur, kita tidak hanya berhenti sampai disini namun kita akan terus mendukung peningkatan literasi masyarakat Kalimantan Tengah,” ujar Kusnida.

Ia berharap banyak pihak
untuk tergerak turut membantu menyediakan bahan bacaan dan perbaikan pojok baca di kapal penyeberangan Desa Simpur tersebut.

“Besar harapannya dengan inovasi pojok baca terapung ini banyak pihak yang akan membantu untuk memperbanyak bahan bacaan serta penambahan titik pojok baca di berbagai daerah di Kalimantan Tengah,” harapnya.

(Syauqi)