JAKARTA– Anggota Komisi XII DPR RI Mukhtarudin mendukung langkah Kementerian ESDM bersama PT PLN (Persero) yang telah membuat modeling untuk memenuhi kebutuhan listrik dari pembangkit energi baru dan terbarukan (EBT) sebanyak 75 gigawatt (GW) hingga 2040 mendatang.
Menurut Mukhtarudin, kebijakan Kementerian ESDM tersebut selaras dengan visi-misi dari Presiden Prabowo Subianto yang menginginkan transisi energi fosil ke energi terbarukan.
“Ya, tentu kita mendukung. Karena ini bentuk keseriusan pemerintah menjalankan program transisi energi,” tutur Mukhtarudin, Selasa 14 Januari 2025.
Selain 75 GW pembangkit energi terbarukan, selebihnya akan dibangun 22 GW pembangkit listrik berbasis gas bumi dan 5 GW Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN).
Untuk itu, Sekretaris Fraksi Golkar DPR RI ini berharap pentingnya kolaborasi global untuk mengatasi tantangan kemiskinan, kelaparan, dan perubahan iklim.
“Serta juga tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) dan transisi energi hijau itu dapat direalisasi,” beber Mukhtarudin.
Mengingat, kata Mukhtarudin, visi besar Indonesia yakni untuk mencapai net zero emission sebelum tahun 2050.
Apalagi, politisi Dapil Kalimantan Tengah ini bilang saat ini indonesia terus memperkuat komitmennya dalam menciptakan masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan melalui penerapan Biodiesel B40 tersebut.
Fraksi Golkar DPR berharap penerapan B40 itu sebagai solusi terhadap tantangan lingkungan, sekaligus membawa dampak ekonomi yang signifikan, terutama di sektor energi.
“Semua pihak harus berkolaborasi dalam membangun pembangkit energi bersih yang berkelanjutan dalam rangka menurunkan emisi karbon,” pungkas Mukhtarudin.
Diketahui, Presiden Prabowo Subianto mengatakan Indonesia berencana untuk menghentikan pembangkit listrik tenaga batu bara dan semua pembangkit listrik tenaga fosil dalam 15 tahun ke depan.
“Kami berencana membangun lebih dari 75 gigawatt tenaga energi terbarukan dalam 15 tahun ke depan,” kata Prabowo.
Sementara itu, Kementerian ESDM dan PT PLN (Persero) siap mengawal target penambahan kapasitas terpasang EBT hingga 75 Gigawatt (GW) pada 15 tahun mendatang yang dicanangkan pemerintahan Prabowo Subianto dapat tercapai.
(adista)