KUALA PEMBUANG – Pemerintah Kabupaten Seruyan tancap gas menggenjot Pendapatan Asli Daerah (PAD) dengan menggelar Rapat Koordinasi dan Evaluasi PAD Tahun Anggaran 2025, Senin, 30 Juni 2025. Kegiatan yang dibuka langsung oleh Sekda Seruyan, Drs. H. Djainuddin Noor, ini menjadi ajang penting untuk merumuskan strategi dan proyeksi pendapatan daerah ke depan, khususnya untuk menyambut tahun anggaran 2026.
Dalam sambutannya, Sekda menekankan bahwa optimalisasi PAD menjadi kunci kemandirian daerah. “Pendapatan daerah yang kuat memungkinkan kita membiayai pembangunan tanpa terlalu bergantung pada pusat. Ini soal harga diri daerah,” tegas Djainuddin, sambil mendorong setiap OPD agar serius menggali potensi pajak dan retribusi yang ada.
Rapat ini juga menyoroti perlunya evaluasi mendalam terhadap sektor-sektor yang belum maksimal menyumbang PAD, seperti retribusi dari pelayanan kesehatan, pemanfaatan aset daerah, dan perizinan bangunan. Sekda menegaskan bahwa setiap perangkat daerah harus bekerja dengan semangat dan inovasi tinggi untuk mendorong kontribusi sektor-sektor tersebut.
Salah satu langkah konkret yang ditekankan adalah penerapan transaksi elektronik dalam pembayaran pajak dan retribusi. Menurut Djainuddin, digitalisasi layanan bukan hanya soal kemudahan, tetapi juga bagian dari upaya menciptakan keuangan daerah yang transparan dan akuntabel. “Kita harus mempercepat elektronifikasi layanan publik agar tata kelola keuangan semakin efisien dan modern,” ujarnya.
Menutup arahannya, Sekda menargetkan peningkatan skor ETPD hingga 100% sebagai indikator sukses tata kelola pemerintahan. Ia mengajak seluruh pihak berkolaborasi mendorong inovasi dan efisiensi dalam sistem pengelolaan keuangan daerah. “Seruyan harus menjadi contoh daerah yang mampu mandiri secara fiskal dan unggul dalam pengelolaan PAD,” pungkasnya.
(ASY)
