SUKAMARA – Pemerintah Kabupaten Sukamara melalui Bappeda menggelar Rapat Koordinasi Pengendalian dan Evaluasi (rakordalev) pelaksanaan rencana pembangunan Kabupaten Sukamara triwulan II tahun 2025. Pada rakor tersebut dibahas terkiat kendala yang dialami beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang belum mencapai target realisasi anggaran dan fisik sehingga masih dibawah target.
Berdasarkan hasil rekapitulasi berdasarkan surat Plt Sekretaris Daerah Kabupaten Sukamara nomor 0007.5/348/SETDA tanggal 24 Juni 2025 hal permintaan data rakodal dilakukan dalam acara triwulan 2 tahun 2025. Penyerapan anggaran berdasarkan LRA sampai dengan 30 Juni 2025 secara keseluruhan mencapai 35,58 persen dengan realisasi fisik mencapai 40,11 persen.
Adapun perangkat daerah dengan penyerapan tertinggi adalah Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKAD) dengan realisasi keuangan sebesar 60,84 persen dan Realisasi fisik sebesar 60,84 persen. perangkat daerah dengan penyerapan terendah adalah RS Nawawi Mahmuda Kabupaten Sukamara dengan realisasi fisik sebesar 27,42 persen dan Realisasi keuangan sebesar 7,41 persen.
Wakil Bupati menerangkan ada beberapa kendala yang dialami oleh OPD dalam mencapai target realisasi anggaran dan fisik seperti adanya perubahan aturan serta beberapa penilaian dan sistem aplikasi yang nanti akan menjadi evaluasi sehingga tidak terjadi pada triwulan III dan IV.
“Memperhatikan realisasi pelaksanaan kegiatan baik keuangan maupun fisik sampai dengan tanggal 30 juni 2025, dimana realisasi atau penyerapan keuangan Kabupaten Sukamara masih dibawah target, saya meminta kepada seluruh kepala perangkat daerah beserta jajarannya, agar triwulan III dan IV untuk lebih memacu dan meningkatkan kinerja pengelolaan keuangan dan pembangunan sesuai peran dan tanggung jawabnya masing-masing,” ucap Nur Efendi di Aula Bappeda Sukamara, Selasa 15 Juli 2025.
Nur Effendi juga meminta agar segera melaksanakan apa yang telah direncanakan sesuai dengan jadwal dan target yang telah ditetapkan, namun dengan tetap berupaya memperoleh hasil yang maksimal.
“Oleh karena itu, saya mengajak agar kita tetap semangat bekerja untuk mencapai kesejahteraan masyarakat yang lebih baik karena pada hakekatnya pembangunan adalah untuk kesejahteraan masyarakat,” tukas Nur Efendi. (enn)