JAKARTA– Anggota DPR RI dari Daerah Pemilihan Maluku, Alimudin Kolatlena, menyampaikan apresiasi mendalam sekaligus komitmen kuat untuk mendukung upaya Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa, dalam memperkuat ketahanan pangan nasional dan mempercepat pembangunan sektor pertanian di Provinsi Maluku.
Politisi Gerindra ini bilang bahwa langkah strategis Gubernur Lewerissa merupakan fondasi penting bagi kemajuan pertanian Maluku.
Kolatlena memuji sejumlah inisiatif Gubernur Lewerissa yang menunjukkan komitmen nyata terhadap ketahanan pangan.
Salah satunya adalah peluncuran Gerakan Sekolah Menanam pada 2 Mei 2025 di SMK Negeri Pertanian Pembangunan Passo, Ambon, yang mendorong penanaman cabai untuk menekan inflasi sekaligus mengedukasi generasi muda tentang pentingnya pertanian.
“Saya kira inisiatif dari Pak Gubernur tidak hanya solutif untuk stabilitas harga pangan, tetapi juga membangun kesadaran generasi muda akan potensi pertanian Maluku,” ujar Kolatlena, Selasa 29 Juli 2025.
Ia juga menyoroti aksi langsung Gubernur Lewerissa di lapangan, seperti penanaman kopi Liberika di Desa Salagor Kota, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), pada 21 Juli 2025, disertai penyerahan bantuan berupa 1.400 kg pupuk NPK, 5.500 anakan bibit pala, dan alat pertanian.
Kolatlena menyebut kegiatan ini sebagai bukti kepemimpinan yang berpihak pada petani.
“Gubernur tidak hanya berbicara, tetapi turun langsung ke lapangan, memberikan bantuan nyata, dan memotivasi petani untuk meningkatkan produktivitas,” beber Kolatlena.
Kunjungan Gubernur ke lokasi budidaya kakao di Desa Namto, Kabupaten Maluku Tengah, pada 22 Juli 2025, juga mendapat sorotan positif.
Kolatlena menilai fokus pada komoditas unggulan seperti kakao, yang didukung anggaran Rp2 miliar dari Kementerian Pertanian, sebagai langkah strategis untuk meningkatkan ekonomi petani di wilayah terpencil.
“Ini adalah contoh nyata bagaimana Maluku bisa menjadi penyangga pangan dan ekonomi nasional,” tandas Kolatlena.
Dukungan terhadap Proposal Strategis
Kolatlena memberikan perhatian khusus pada dokumen strategis “Strategi Pembangunan Pertanian Provinsi Maluku” yang diajukan Gubernur Lewerissa kepada Wakil Menteri Pertanian pada 7 Juli 2025. Dokumen ini mencakup rencana perluasan lahan padi sawah (target 26.250 ha), padi gogo (9.314 ha), dan jagung (2.665 ha), serta penguatan irigasi tersier seluas 635 ha.
Proposal tersebut juga menekankan pengembangan komoditas unggulan seperti sagu, kakao, cengkeh, dan pala, yang dinilai Kolatlena sebagai langkah visioner.
“Saya melihat proposal ini sebagai peta jalan yang jelas untuk memajukan pertanian Maluku. Fokus pada alsintan [alat dan mesin pertanian], seperti traktor dan rice transplanter, serta peningkatan kapasitas pascapanen, menunjukkan pemahaman mendalam tentang kebutuhan petani,” ujar Kolatlena.
Selain itu, Alimudin juga mengapresiasi kolaborasi Gubernur dengan perguruan tinggi dan kelembagaan petani, yang tercermin dalam penguatan organisasi petani dan pendampingan teknis.
“Sinergi ini penting untuk memastikan ilmu dan teknologi pertanian sampai ke tangan petani,” kata Kolatlena.
Ia menegaskan bahwa keberhasilan ketahanan pangan di Maluku bergantung pada partisipasi semua pihak. Alimudin mengajak masyarakat untuk mendukung program-program Gubernur Lewerissa, seperti optimalisasi lahan produktif dan pengembangan industri sagu di SBT sebagai pusat sagu nasional.
“Maluku bukan hanya tentang laut, tetapi juga daratan yang kaya potensi. Mari kita dukung visi Pak Gubernur untuk menjadikan Maluku lumbung pangan nasional,” bebernya.
Diketahui, komitmen Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa dalam mendukung ketahanan pangan nasional dan percepatan pembangunan pertanian di Maluku langsung ditindaklanjuti oleh jajaran Kementerian Pertanian.
Hanya satu minggu setelah pertemuan Gubernur dengan Wakil Menteri (Wamen) Pertanian, Sudaryono, berbagai langkah konkret mulai terlihat.
Salah satunya, Direktur Alat dan Mesin Pertanian bersama sejumlah direktorat teknis di bawah Kementerian Pertanian telah menghubungi Pemerintah Provinsi Maluku, melalui Kepala Dinas Pertanian, Ilham Tauda untuk menindaklanjuti hasil pertemuan strategis tersebut.
Dalam waktu singkat, Pemprov Maluku telah mengirimkan data awal berupa Calon Petani dan Calon Lahan (CPCL) untuk program irigasi tersier dan cetak sawah seluas 3.600 hektar.
“Pak Wamen minta kami untuk lakukan rasionalisasi lagi terkait kebutuhan alat mesin pertanian. Itu juga sudah kami kirim per 10 Juli lalu,” kata Kepala Dinas Pertanian Maluku, Ilham Tauda.
Dengan komitmen Gubernur Hendrik Lewerissa yang telah terbukti melalui aksi lapangan dan strategi terarah, dan Wamen Pertanian, serta dukungan dari Alimudin Kolatlena di tingkat legislatif, Maluku memiliki peluang besar untuk memperkuat posisinya dalam ketahanan pangan nasional.
(Adista)