PALANGKA RAYA – Simulasi Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) di SMAN 4 Buntok, Barito Selatan, Kalimantan Tengah (Kalteng), berjalan tanpa kendala setelah layanan internet berbasis satelit Starlink resmi aktif di sekolah tersebut.
Jaringan yang dihadirkan atas dukungan Pemerintah Provinsi Kalteng melalui Dinas Pendidikan ini dinilai membawa perubahan signifikan bagi kegiatan belajar-mengajar di daerah pelosok.
Sekolah yang terletak di wilayah dusun di bawah Desa Ripung ini sebelumnya kerap mengalami kesulitan sinyal. Namun, sejak Starlink aktif, akses internet menjadi lebih stabil dan memungkinkan pelaksanaan berbagai kegiatan pendidikan secara daring.
Kepala SMAN 4 Buntok, Kastri Suriani, menyampaikan rasa syukurnya atas kehadiran layanan internet Starlink. Ia menyebut kehadiran jaringan satelit tersebut menjadi jawaban atas kebutuhan sekolah yang selama ini terkendala koneksi.
“Kami sangat berterima kasih kepada pemerintah provinsi melalui Dinas Pendidikan. Selama ini, sinyal di sekolah kami hampir tidak ada, sehingga kami kesulitan melaksanakan kegiatan berbasis internet. Dengan adanya Starlink, kini TV interaktif di sekolah juga dapat dimanfaatkan secara maksimal,” ujar Kastri, Kamis, 31 Juli 2025.
Menurut dia, sebelum pemasangan Starlink, komunikasi daring di lingkungan sekolah berlangsung lambat. Bahkan, untuk mengikuti rapat Zoom pun kerap kali tak memungkinkan.
“Jujur saja, kadang saya tidak bisa hadir dalam rapat Zoom karena informasi yang masuk terlambat. Sinyal yang buruk membuat kami sering tertinggal,” katanya.
Kini, situasinya berubah. Starlink tidak hanya menunjang pelaksanaan ANBK, tapi juga mendukung aktivitas guru, terutama mereka yang tengah menjalani Pendidikan Profesi Guru (PPG).
“Starlink ini sangat membantu, terutama bagi guru yang sedang PPG karena semua kegiatan pembelajaran dan pelaporan dilakukan secara online,” ucap Kastri.
Lokasi SMAN 4 Buntok yang berada di wilayah terpencil sempat membuat akses jaringan konvensional nyaris mustahil dijangkau. Namun, berkat teknologi satelit Starlink, hambatan geografis tersebut akhirnya teratasi. Kastri berharap dukungan infrastruktur digital ini bisa terus berlanjut untuk menunjang kualitas pendidikan di daerah tertinggal.
“Kami berharap, bantuan ini tidak hanya berhenti di sini. Dengan adanya Starlink, kami yakin kualitas pembelajaran di SMAN 4 Buntok akan semakin meningkat,” ujarnya.
Pelaksana tugas Kepala Dinas Pendidikan Kalimantan Tengah, Muhammad Reza Prabowo, menegaskan bahwa pemasangan Starlink merupakan bagian dari komitmen Gubernur Agustiar Sabran dalam menghadirkan pemerataan pendidikan, termasuk ke wilayah yang sulit dijangkau.
“Kami tidak ingin ada sekolah yang tertinggal hanya karena kendala jaringan internet. Dengan teknologi ini, kami ingin memastikan anak-anak di daerah terpencil bisa menikmati pembelajaran yang sama dengan sekolah di perkotaan,” kata Reza.
Ia menyebut program ini akan terus dikembangkan ke sekolah-sekolah lain dengan kondisi serupa. Selain infrastruktur, pelatihan bagi tenaga pendidik juga akan dilakukan agar teknologi yang tersedia bisa dimanfaatkan secara maksimal.
“Kami akan mengawal implementasi ini sekaligus memberikan pelatihan bagi guru dan kepala sekolah agar teknologi yang sudah tersedia bisa digunakan maksimal demi meningkatkan kualitas pendidikan di Kalteng,” ucapnya.
Dinas Pendidikan menilai pemasangan Starlink sebagai tonggak penting dalam proses digitalisasi pembelajaran di Kalimantan Tengah. Dengan jaringan ini, SMAN 4 Buntok kini tak hanya mampu menyelenggarakan simulasi ANBK secara lancar, tetapi juga siap menyongsong masa depan pendidikan digital di wilayah pedalaman.
(Syauqi)