PALANGKA RAYA – Wakil Ketua Majelis Pertimbangan Partai ( MPP) Partai Amanat Nasional (PAN) Kalimantan Tengah, H Achmad Syarpani, mengatakan kekisruhan dalam Muswil IV PAN di Palangka Raya, Selasa (14/6) lalu terjadi secara spontan. Menurutnya, tindakan dia yang emosional mendatangi Ketua Umum PAN yang juga adalah Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Zulkifli Hasan saat berbicara di podium, merupakan tindakan yang dilakukan secara spontan.
“Perlu saya klarifikasi, tindakan itu tidak disengaja, saya terpancing emosi saja, karena untuk mengambil mikrofon yang ada di tangan Ketum yang saat itu berada di podium. Saya melakukan interupsi sebanyak tiga kali namun tidak diberi kesempatan untuk berbicara, akhirnya saya maju dan ingin merebut mikrofon dan bukan untuk menamparnya, karena saya ingin ungkapkan kekecewaan saya di hadapan pengurus dan kader PAN,” ungkapnya kepada awak media di Palangka Raya, Kamis (16/6).
Menurut mantan Anggota DPRD Provinsi Kalteng itu, Zulkifli Hasan sebelum jadi Ketua Umum PAN, menjadikan dirinya tim pemenangan atau tim sukses sehingga akhirnya menang dalam Kongres di Bali. Menurut H Syarpani, saat jadi tim sukses, jika Zulkifli menang dia dijanjikan untuk menjadi Ketua PAN Kalteng. Tetapi nyatanya dalam Muswil PAN kemarin, diingkari oleh Zulkifli sendiri.
“Saya siap untuk menerima sanksi apa pun dari organisasi ini, jika yang saya lakukan adalah salah. Jika organisasi menghendaki saya untuk diberhentikan dari organisasi juga akan saya terima,” katanya.
Namun, dia hanya mengingatkan, saja selaku tim sukses untuk pemenangan Zulkifli Hasan, peranannya sebagai tim sukses di Kalteng sangat menentukan kemenangan Zulkifli sebagai Ketum PAN tersebut.
“Saya berhasil mengumpulkan lima DPD untuk mendukungnya secara tertulis, dan saat Kongres PAN di Bali tahun 2015 yang lalu, Zulkifli Hasan hanya menang tipis melawan Hatta Rajasa. Jika lima suara yang saya dapatkan tidak mendukungnya, Zulkifli tidak akan gol sebagai Ketua Umum PAN, karena suara lima DPD PAN Kalteng sangat menentukan, saat itu,”katanya.(nata/beritasampit.com)