
NANGA BULIK – Bupati Lamandau H. Hendra Lesmana, menyatakan kebanggaannya karena ada BUMDes di Kabupaten Lamandau yang menghimpun para petani swadaya di desa mengikuti program sertifikasi RSPO independen Smallholder.
Hal ini disampaikannya usai menyerahkan sertifikat RSPO tersebut kepada Direktur BUMDes Berkah Mulya Jaya di halaman balai Desa Mekar Mulya, Rabu, 13 September 2023.
“RSPO memiliki beberapa prinsip dan kriteria yang harus dipatuhi, termasuk menghormati HAM, menghindari konversi hutan primer dan lahan gambut, mengelola limbah dengan baik, dan melindungi keanekaragaman hayati,” kata Bupati Lamandau, Hendra Lesmana.
Hendra berharap dengan mempromosikan praktik pertanian yang efisien dan berkelanjutan bisa membawa kemakmuran untuk masyarakat.
Dengan adanya RSPI diharapkan produksi minyak kelapa sawit akan menjadi lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan, serta meminimalkan dampak negatifnya terhadap lingkungan dan masyarakat lokal.
“Hal ini diharapkan jadi pemicu bagi BUMDes di desa lain, karena mayoritas perkebunan di kabupaten Lamandau adalah komoditas kelapa sawit,” ucapnya.
Sementara itu, Direktur BUMDes Berkah Mulya Jaya, Choirul Fuadi menjelaskan bahwa ada 126 petani dengan total luasan 537, 35 hektare tergabung dalam audit tahun pertama ini.
Setelah proses panjang, akhirnya pada akhir Januari 2023, petani swadaya yang tergabung dalam naungan BUMDesa Berkah Mulya Jaya mendapatkan status sebagai anggota RSPO.
“Dalam agenda audit sertifikasi, petani telah melalui 2 kali audit. Yakni pelaksanaan audit Internal pada bulan November 2022 yang tim Audit berasal dari masyarakat desa Mekar Mulya, dan audit ke dua yakni audit eksternal pada bulan mei 2023 oleh PT Mutu Agung Lestari, dan pada akhirnya kita dinyatakan certified atau tersertifikasi RSPO,” ungkapnya.
Kepala Desa Mekar Mulya, Herlangga Triatmaja Hadiwijaya berharap dengan telah adanya RSPO bisa semakin meningkatkan kesejahteraan para petani di Desa Mekar Mulya dan semakin banyak petani swadaya yang sadar akan pentingnya RSPO. (Andre)