Fraksi Golkar DPR RI: Lulusan Vokasi Sangat Dibutuhkan Dunia Industri

Sekretaris Fraksi Golkar DPR RI Mukhtarudin.

JAKARTA– Sekretaris Fraksi Golkar DPR RI Mukhtarudin terus mendorong pemerintahan Prabowo harus terus menggaungkan ‘Target Industri 4.0’ sebagai salah satu masa depan Indonesia.

Mukhtarudin berharap pemerintah melalui Kementerian Perindustrian agar selalu meningkatkan SDM sesuai kebutuhan 4.0 yakni memprioritaskan pendidikan Vokasi industri di tanah Air.

“Mengingat, pembangunan nasional saat ini fokus pada pembangunan SDM berkualitas. Maka ke depan perlu dilakukan berbagai program pendidikan dan pelatihan vokasi lebih masif,” beber Mukhtarudin, Sabtu 9 November 2024.

Apalagi, lanjut Mukhtarudin, saat ini lulusan pendidikan vokasi sangat dibutuhkan di dunia industri.

“Lulusan vokasi dengan berbagai keterampilannya memiliki peluang besar dalam mengisi berbagai lini pekerjaan,” tandas Mukhtarudin.

Anggota Komisi XII DPR RI ini juga mengapresiasi Kementerian Perindustrian di bawah pimpinan Agus Gumiwang Kartasasmita yang telah berhasil mencetak ribuan SDM Industri kompeten berdaya saing melalui unit pendidikan Vokasi di Indonesia.

“Program pendidikan vokasi yang link and match dengan industri yang strategis ini telah berhasil mencetak sumber daya manusia (SDM) yang kompeten,” ujar Mukhtarudin.

BACA JUGA:  Komisi VI DPR Firnando Minta Kemendag Negosiasikan Tarif Masuk Tekstil ke Amerika dan Eropa

Politisi Dapil Kalimantan Tengah ini ke depannya unit-unit pendidikan vokasi diharapkan dapat melahirkan ribuan SDM industri terampil yang akan mendukung terwujudnya visi Indonesia Emas 2045 mendatang.

Konsisten Cetak Tenaga Kerja Industri

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan pihaknya konsisten untuk terus mencetak tenaga kerja industri kompeten di seluruh wilayah Indonesia.

Peran strategis ini dilaksanakan melalui unit pendidikan vokasi Kemenperin, yang meliputi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Politeknik, dan Akademi Komunitas (Akom).

“Pendidikan vokasi ini tentu untuk mencetak jumlah tenaga kerja yang kompeten dan siap kerja sesuai dengan kebutuhan industri saat ini,” tutur Agus.

Agus mengatakan hampir seluruh lulusan dari unit Pendidikan vokasi milik Kemenperin langsung terserap di dunia industri, dan sisanya melanjutkan akademik yang lebih tinggi.

BACA JUGA:  Golkar DPR Dorong Pemerintah Tingkatkan Kualitas Pelatihan Keterampilan Untuk Tekan Angka Pengangguran

Adapun lulusan unit pendidikan Kemenperin yang belum mendapatkan pekerjaan memasuki masa tunggu selama enam bulan sejak diwisuda untuk mendapatkan pekerjaan, sehingga seluruh lulusan sudah terserap dalam waktu setengah tahun. Para lulusan juga mendapatkan sertifikat kompetensi yang dapat menunjang karir.

Prinsip utama penyelenggaraan pendidikan vokasi di Kemenperin adalah melalui penyusunan kurikulum dan penyelenggaraan pendidikan yang link and match dengan industri.

“Untuk mewujudkan hal tersebut, tentunya diperlukan kerja sama yang baik antara pemerintah, pelaku usaha, dan asosiasi serta lembaga pendidikan lainnya” imbuh Agus.

Dalam menghadapi gempuran kemajuan teknologi, Kemenperin juga menyiapkan calon SDM industri yang dibinanya melalui akselerasi transformasi industri 4.0 di unit-unit pendidikan binaannya.

Melalui kurikulum yang disesuaikan dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan industri saat ini, Kemenperin mendorong para peserta didik untuk menguasai keterampilan industri 4.0, sehingga memiliki keunggulan dan adaptasi tinggi di dunia kerja.

(Adista)