
PALANGKA RAYA – Pemerintah Kota Palangka Raya terus mendorong terciptanya kota yang tidak hanya berkembang secara fisik dan ekonomi, tetapi juga ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Plt Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kota Palangka Raya, Andjar Hari Purnomo mengatakan, bahwa program Kota Sehat yang mencakup sembilan tatanan utama sangat selaras dengan lima visi pembangunan Kota Palangka Raya.
“Yang pertama adalah membangun sumber daya manusia yang sehat, unggul, berdaya saing, adaptif, inovatif, bermartabat, dan religius sebagai fondasi menuju masyarakat cerdas (smart society),” ucapnya saat membuka kegiatan deklarasi dan dukungan terhadap Program Open Defecation Free (ODF) menuju Kota Sehat 2025 di Aula Peteng Karuhei II, Kantor Wali Kota Palangka Raya, Selasa 22 Juli 2025.
Kedua, menekankan pentingnya peningkatan stabilitas pertumbuhan ekonomi mikro dan makro daerah dengan berwawasan lingkungan dan berdaya saing global.
“Yang ketiga peningkatan kualitas dan keterpenuhan infrastruktur dasar yang ramah lingkungan secara merata dan berkeadilan menjadi prioritas dalam memperkecil kesenjangan antarwilayah,” tambahnya.
Keempat adalah menciptakan kondisi daerah yang aman, kondusif, dan stabil secara sosial, budaya, politik, dan ekologi guna memperkuat kualitas hidup masyarakat atau smart living.
“Dan yang kelima, Pemerintah Kota Palangka Raya berkomitmen membangun tata kelola pemerintahan yang baik melalui regulasi yang tepat, pelayanan publik yang inovatif, berbasis teknologi dan digitalisasi, serta memperkuat komunikasi pemerintahan yang adaptif (smart governance),” lanjutnya.
Selain itu juga menekankan bahwa pendekatan dalam pembangunan Kota Sehat haruslah manusiawi, dengan memprioritaskan investasi pada manusia dan memastikan akses merata terhadap barang dan jasa publik.
“Pendekatan ini mencakup penguatan modal manusia dan sosial sebagai strategi pembangunan kota yang berkelanjutan,” tuturnya.
Terkait dengan status ODF, Kota Palangka Raya saat ini telah mencapai 100 persen ODF bersyarat. Namun demikian, Andjar menegaskan bahwa capaian tersebut masih belum final karena belum sepenuhnya memenuhi kriteria ODF penuh.
“ODF bersyarat adalah langkah awal menuju ODF yang ideal. Meskipun kita telah mendeklarasikan status ODF, masih ada beberapa indikator yang perlu diperbaiki agar benar-benar memenuhi standar nasional,” urainya.
Komitmen dan kerja sama semua pihak sangat dibutuhkan untuk menyempurnakan capaian ini.
“Selain itu, berharap melalui semangat kolaborasi lintas sektor dan dukungan aktif dari masyarakat, Kota Palangka Raya dapat meraih predikat Kota Sehat dalam mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan, inklusif, dan berbasis pada kualitas hidup bagi masyarakat,” ungkapnya. (yud)