SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, merilis hasil investigasi dan inventarisasi asrama putra mahasiswa milik daerah ini di Kota Malang Provinsi Jawa Timur, pasca insiden penyerangan oleh belasan orang pada Sabtu (6/6/2015) lalu. Kejadian itu dipastikan merupakan tindak kriminal murni dan bukan melibatkan suku, etnis tertentu serta unsur-unsur lainnya.
Pemerintah Kabupaten Kotim sudah bertemu kepolisian setempat yang telah berjannji akan mengusut tuntas kejadian ini. Pemkab juga akan segera memperbaiki asrama yang dirusak dengan taksiran kerugian sekitar Rp 10 juta tersebut.
“Dari hasil tim investigasi dan inventarisasi, disimpulkan bahwa pelaku merupakan orang yang sama. Pihak kepolisian juga telah mengendus keberadaan pelaku. Mudah-mudahan penyidik cepat menuntaskan masalah ini. Sehingga tidak ada lagi kejadian serupa,” ujar Sekretaris Daerah Kotim, Putu Sudarsana, saat jumpa pers, di Setda Kotim, Kamis (11/6/2015).
Dijelaskan bahwa kejadian ini hanya miskomunikasi, antara penghuni asrama Kotim di Malang, dengan para pelaku yang sudah diketahui identitasnya. Dengan adanya kejadian ini juga akan lebih memperketat dan lebih memperhatikan asrama Kotim di luar daerah.
Sementara Bupati Kotim H Supian Hadi mendukung penuh pengusutan masalah tersebut. Dirinya berharap agar mahasiswa Kotim yang belajar diluar daerah dapat lebih hati-hati dan lebih baik lagi antar sesama.
Supian yang langsung datang menemui para penghuni asrama itu juga meminta agar mahasiswa yang ada di luar Kotim, dapat lebih bersahaja dan selalu membawa nama baik Habaring Hurung di daerah lain agar selalu bisa diterima oleh masyarakat di manapun. (raf/110615/beritasampit.com)