PANGKALAN BUN–Taman Nasional Tanjung Puting (TNTP), yang telah menjadi maskot dan primadona, sebagai objek wisataunggulan di Provinsi Kalimantan Tengah, khususnya di Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), kini namanya semakin eksis di mata dunia. Pasalnya, di hutan TNTP terdapat koloniOrangutan terbesar di dunia, sehingga para pengunjung dari berbagai penjuru dunia banyak berdatangan untuk berkunjung ke TNTP.
“Keberadaan Taman Nasional Tanjung Puting (TNTP) kini semakin banyak memikat para turis asing sedunia, bahkan turis lokal dari 14 kabupaten dan kota di Provinsi Kalimantan Tengah,kalau masa libur panjang banyak berkunjung ke TNTP. Terutama anak-anak sekolah dan berbagai komunitas remaja yang datang rombongan mewarnai hingar-bingarnya beberapa objek wisata di TNTP,” jawab Riyadi salah seorang staf biro jasa perjalanan wisata, saat dibincangi beritasampit.com, Rabu (15/6).
Menurut Riyadi, di awal bulan Juni sampai dengan Desember,juga termasuk bulan-bulan yang banyak pengunjung yang datang hampir bersamaan. Dalam artian, ada turis domestik (lokal) dan banyak pula turis asing (dunia).
“Banyaknya turis lokal, karena mungkin sekolah libur dan banyaknya turis asing juga menjelang libur tahun baru. Ditambah dengan program wisata dunia, termasuk Taman Nasional Tanjung Puting di Kumai, menjadi salah satu sasaran kunjungan wisata dunia, yang ekspedisinya menggunakan kapal pesiar wisata mewah dan mahal seperti tahun lalu (2015) MV Orion II dan kapal pesiar National Geographic (NG) Orion, telah merapat di Pelabuhan Panglima Utar Kumai. Mereka para turisnya berkunjung ke TNTP dan Obyek Wisata di Kota Pangkalan Bun,seperti mengunjungi Istana Kuning dan melihat parade kapal hias di Sungai Arut sekitar Kampung Mendawai,” ungkap Riyadi.
Terpisah, Sri Purwanti Ketua DPD Partai Nasional Demokrasi (Nasdem) yang juga Anggota DPRD Kabupaten Kobar, sangat mengapresiasi kepada Prof DR Birute Mary Galdikas, yang sampai sekarang dengan usia yang sudah senja, masih aktif mengurus kehidupan Orangutan.
“Saya betul-betul salut, kepada Ibu Profesor Birute, sampai sekarang di usianya yang sudah senja, masih semangat mengurus kehidupan orangutan dan menata lokasi-lokasi tempat orangutan, untuk menambah objek wisata di dalam hutan Taman Nasional Tanjung Putting,” ungkap Sri Purwanti, saat dikonfirmasi beritasampit.com, Rabu (15/6).
Dia menjelaskan, hutan Taman Nasional Tanjung Puting (TNTP),satu-satunya lahan hutan rimaba terbesar di dunia, yang dijadikan koloni orangutan. Di seluruh dunia, koloni orangutan terbesar adanya di Kabupaten Kobar Provinsi Kalteng, tepatnyadi TNTP Kecamatan Kumai.
“Provinsi (Gubernur) dan Kabupaten Kobar (Bupati), harus bangga dengan adanya kiprah Ibu Birute selama 45 tahunmenekuni dan menjaga kelestarian orangutan di Kabupaten Kobar. Mumpung Ibu Birute masih ada, saya mengimbau kepada Gubernur dan Bupati jangan melupakannya, paling tidak adalah perhatian yang mengkristalkan agenda hidupnya selama 45 tahun di TNTP, misal membukukan ceritra tentang perjalanan beliau,”beber Sri Purwanti.(man/beritasampit.com)