PALANGKA RAYA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana belum memberikan respon terhadap usulan pemerintah provinsi Kalteng agar segera dibuat hujan buatan untuk mengantisipasi terjadinya kabut asap.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalteng Brigong Tom Moenandaz di Palangka Raya, Selasa, mengatakan usulan menanggulangi terjadinya kabut asap baru direspon BNPB dengan mendatangkan helicopter jenis P2-MSA milik Australia.
“Helikopter tersebut bertugas melakukan bom air di titik api yang terdeteksi satelit NOAA maupun NASA. Kalau hujan buatan, masih belum ada tanggapan dari BNPB,” tuturnya.
Helikopter jenis P2-MSA milik Australia tersebut datang ke Kalteng, Jumat (14/8), dan telah melakukan penerbangan sebanyak dua kali dengan melakukan bom air 43 kali di wilayah Bahaur dan Taman Nasional Sebangau.
Brigong mengatakan, wilayah Bahaur dan Taman Nasional Sebangau telah terbakar akibat musim kemarau ini. Namun, BPBD Kalteng sampai sekarang luas lahan yang terbakar di dua wilayah tersebut belum dapat diketahui.
“Kita kan belum melakukan pengukuran. Sekarang ini kita masih fokus melakukan pemadaman. Helicopter P2-MSA itu sangat membantu memadamkan api di lokasi yang sulit dijangkau tim darat,” katanya.
Dia menyebut helikopter P2-MSA menurut informasi BNPB akan lama dan dipusatkan di provinsi ini. Bahkan, informasinya pesawat sejenis juga akan didatangkan untuk membantu memadamkan lahan yang terbakar.
Walau sudah ada lahan yang terbakar, namun status di Kalteng masih berada pada Status Siaga Kebakaran Hutan, Lahan dan Pekarangan atau belum berada pada status Tanggap Darurat.
“Upaya kita sekarang, masih melakukan upaya preventif agar kebakaran ini tidak semakin meluas. Kita bersyukur pemerintah pusat sudah membantu dengan mengirimkan helikopter P2-MSA untuk melakukan bom air,” demikian Brigong. (ant/180815/beritasampit.com)