SAMPIT – Buaya muara yang berada di Sungai Mentaya masih kerap menebar teror bagi penduduk yang tinggal di pinggiran sungai, khususnya di daerah selatan Kotim. Seperti yang dirasakan oleh warga Desa Bapinang Hulu dan Bapinang Hilir Kecamatan Pulau Hanaut Kabupaten Kotim. Pasalnya, hingga kini mereka tidak berani berenang di Sungai Mentaya karena seringnya buaya besar terlihat di daerah itu.
“Biasanya kalau sore hari sangat sering terlihat di tengah Sungai Mentaya. Kemudian pada malam hari buaya-buaya itu beristirahat atau tidur di daratan, termasuk di dekat pemukiman penduduk di Kecamatan Pulau Hanaut ini,” terang seorang warga Kecamatan Pulau Hanaut, Rabu (30/12).
Menurutnya, buaya yang sering terlihat di dekat pemukiman penduduk di Kecamatan Pulau Hanaut sangat besar, sehingga warga setempat pun tidak berani menangkapnya. “Ukuran buaya yang sering terlihat sangat besar, hampir sebesar kelotok. Makanya tidak ada warga yang berani menangkapnya. Biasanya kalau malam hari terlihat berada di sebuah teluk kecil dekat Puskesmas Pulau Hanaut,” terang wanita paruh baya itu.
Disampaikannya, meski belakangan ini intensitas serangan buaya di daerah itu agak berkurang, namun warga setempat tetap waspada, karena masih seringnya terlihat buaya besar yang berkeliaran.
Dalam lima tahun terakhir sudah banyak korban berjatuhan akibat serangan buaya muara di Sungai Mentaya. Sebagian korban berasal dari Desa Jaya Karet Kecamatan Mentaya Hilir Selatan. Selain itu juga ada korban yang berasal dari Kecamatan Pulau Hanaut dan Teluk Sampit. (Saf/31/1215)