SAMPIT – Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) resort Sampit, Kotawaringin Timur (Kotim) Muriansyah menyampaikan, serangan buaya terhadap seorang warga yang tengah beraktivitas di tepi sungai Teluk Sampit Desa Lampuyang pertama kali terjadi, sebab belum pernah dilaporkan kemunculan buaya di lokasi tersebut.
“Kejadian ini terjadi di depan pondok korban, daerah lokasi serangan sebelumnya tidak pernah ada laporan warga tentang kemunculan buaya. Biasanya laporan datang dari daerah persawahan,” kata Muriansyah, Rabu 15 Januari 2025.
Sungai di lokasi kejadian memiliki lebar sekitar 4 meter dengan kedalaman sekitar 1,5 meter, namun ukurannya berkurang saat kondisi air surut. Di lokasi ini terdapat seekor buaya besar yang menyerang warga.
“Lokasi kejadian berhubungan langsung dengan Sungai Mentaya, tepatnya di Teluk Sampit, Muara Sungai Pasir,” ungkapnya.
Menurut Muriansyah, serangan terjadi saat korban perempuan hendak mencuci di tepi sungai sekitar pukul 05.00 WIB, setelah sebelumnya suaminya mandi di sungai tersebut sekitar pukul 04.30 WIB.
“Padahal korban berada di tepi sungai, tetapi buaya tetap menyerang,” tambahnya.
Teluk Sampit, jika dilihat di peta, bentuknya seperti lekukan tajam dengan hutan mangrove di sekitarnya. Itu merupakan habitat alami buaya.
Dalam dua tahun terakhir, warga di Kecamatan Pulau Hanaut, Teluk Sampit, Kecamatan Mentaya Hulu (MHU), dan Kecamatan Mentaya Hilir Selatan (MHS) melaporkan kemunculan buaya besar dengan panjang lebih dari 3 meter yang masuk ke sungai-sungai kecil hingga sejauh 2-4 kilometer ke arah hulu.
“Padahal, sebelumnya yang dilaporkan hanya buaya berukuran di bawah 2 meter. Buaya besar biasanya hanya terlihat di muara-muara sungai,” ungkap Muriansyah.
Ia mengimbau warga untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama yang tinggal atau beraktivitas di sekitar sungai. Selain itu, BKSDA akan terus memantau dan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mengantisipasi ancaman buaya di wilayah tersebut.
Diberitakan bahwa dua warga Lampuyang yang di serang buaya atas nama M Kipli dan Sari pada Senin 13 Januari 2025 sore sekitar pukul 17.00 WIB. Lokasi serangan di Sungai Hadil Pasir, Desa Lampuyang.
“Dari keterangan Saudara Burhan (suami korban atas nama Sari), serangan buaya terjadi saat Sari mencuci pakaian di tepi sungai, buaya tiba- tiba menyerang dari dalam air,” ungkap Muriansyah, Selasa 14 Januari 2025.
(nardi)