SAMPIT – Warga Dusun Runting Tada, Desa Tanah Putih, Kecamatan Telawang, Kabupaten Kotawaringin Timur, meminta perbaikan infrastruktur di wilayah tersebut. Permintaan itu telah dibahas dalam rapat Badan Permusyawaratan Desa Tanah Putih, Senin (11/5/2015) lalu.
Ketua RT 09, Suryadi menjelaskan, usulan tersebut sudah berulang kali disampaikan kepada pemerintah daerah namun tidak pernah direalisasikan. Bahkan, masyarakat setempat merasa Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrembang) dari desa mereka tidak pernah menjadi prioritas pemerintah daerah.
“Yang kami usulkan pembangunan itu adalah Jalan Padat Karya. Usulan ini sudah kami musyawarahkan sejak 27 April 2015 lalu. Sebelumnya sudah kami usulkan melalui Musrembang, tapi kami tidak pernah tahu hasilnya,” kata Suryadi.
Jalan Padat Karya yang diusulkan adalah sepanjang 200 meter, yang merupakan jalur utama di dusun tersebut. Jalan tersebut sangat penting untuk aktivitas masyarakat dalam mendistribusikan barang kebutuhan sehari-hari, bahkan dilewati kendaraan angkutan berat seperti dum truk setiap harinya.
“Jalan Padat Karya yang rusak sepanjang 200 meter itu terbagi dua titik terparah terletak di bawah simpang Sarimas II, 50 meter menuju ke arah utara dan di depan simpang PT Maju Eka Sawit (MAS) sekitar 20 meter ke utara,” terangnya.
Masyarakat juga telah mengajukan proposal ke perusahaan PT MAS yang beroperasi di wilayah Desa Tanah Putih untuk berpartisipasi membantu melalui program corporate social responsibility (CSR) dengan harapan pihak perusahaan membantu perbaikan jalan yang rusak dan penyediaan alat berat untuk meratakan jalan serta pembuatan parit di samping jalan tersebut.
Jalan tersebut juga sebagai akses murid-murid SMP Negeri 6 Kota Besi dan SDN 5 Tanah Putih. Dengan kondisi semacam itu, bila musim hujan anak-anak didik terpaksa sekolah dengan tanpa menggunak sepatu karena jalan rusak parah.
“Apa lagi guru-guru, sedikit yang berdomisili di dekat sekolah. Mereka dari Kota Besi dan Sampit yang manelan waktu 1,5 jam untuk sampai ke lokasi. Jika musim hujan bisa dibayangkan kesusahan mereka,” ungkapnya.
Dengan kondisi seperti ini, diharapkan Pemerintah Kabupaten Kotim dapat memperhatikan dan memprioritaskan pembangunan infrastruktur di Dusun Runting Tada. Kemudian, menghubungkan ke pihak perusahaan perkebunan kelapa sawit yang setiap hari memanfaatkan jalan itu untuk arus lalulintas kerja kendaraan operasional yang dipergunakanuntuk aktivitas perkebunan. (ris/130515/beritasampit.com)