SAMPIT – Menjelang perayaan tahun baru 2016, pedagang terompet musiman mulai bermunculan di berbagai sudut Kota Sampit. Sayangnya, maraknya pedagang musiman ini tak diimbangi dengan animo masyarakat yang membeli terompet. Beberapa pedagang mengeluhkan sepinya pembeli dan mengaku mengalami penurunan omzet jika dibandingkan tahun lalu pada momentum yang sama.
Andra, salah seorang pedagang terompet di kawasan Taman Kota Sampit menuturkan, sejak beberapa hari sudah menjajakan dagangannya, tapi minat pembeli masih sepi dan jumlah terompet yang terjualpun masih sedikit.“Sepi mas, biasanya sejak perayaan natal sudah ramai, hari ini aja belum ada yang laku,” ujar Andra, Kamis (31/12).
Hal senada disampaikan Ihsan. Pedagang terompet musiman yang menjajakan dagangannya disisi utara kawasan Taman Kota Sampit ini mengungkapkan, bahwa tahun ini omzetnya menurun drastis dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Jika biasanya dirinya bisa mengantongi pemasukan hingga mencapai Rp1 juta lebih, namun sekarang hingga menjelang malam pergantian tahun baru 2 terompet yang terjual. Padahal di tahun-tahun sebelumnya empat hari menjelang tahun baru dirinya sudah meminta order tambahan dari pemasok terompet.
“Harganya masih sama mas, dari tahun sebelumnya antara Rp15.000 sampai Rp35.000. Tapi yang mampir aja bisa dihitung. Kalau tahun lalu kami nambah order, tapi tahun ini ambilan pertama aja baru beberapa yang laku,” kata Ihsan.
Pada tahun ini, lanjutnya Ihsan, pedagang terompet dikota Sampit memang sedikit. Sehingga menurut hitungan dagang menjadi peluang bagi para pedagang terompet.
“Kenyataannya hingga mendekati perayaan tahun baru pembeli masih saja sepi. Biasanya jam segini sudah ramai,” tambahnya.
Para pedagang terompet ini berharap saat malam pergantian tahun baru tidak turun hujan dan banyak warga yang membeli terompet dagangannya. (Jun/311215)