NANGA BULIK – Hari pertama Pasar Penyeimbang dibuka, beberapa lapak pedagang sudah ditempati. Tidak lama setelah dibuka pasar penyeimbang ini, yaitu sekitar pukul 11.00 WIB, Senin(13/6) siang, yang berada di dekat pasarRamadhan Nanga Bulik langsung diserbu pembeli.
Pelanggan pertamanya tentu saja para pedagang yang berjualan di Pasar Ramadan, karena merekalah yang lebih dahulu mengetahui keberadaan pasar penyeimbang ini. Sementara pihak Disperindagkop sendiri belum maksimal dalam mensosialisasikan keberadaan pasar penyeimbang ini.
“Hari ini baru hari pertama buka. Stok yang disediakan memang masih terbatas, kalau habis besok baru tambah stok lagi,” ujar Ijon, Ketua Panitia Pasar Penyeimbang.
Karena bekerjasama dengan Bulog, barang utama yang dijual tentu adalah beras. Namun beras yang dijual adalah beras kualitas premium, dengan harga Rp 7.900 per kilogram yang telah dikemas 10 kilogram per kemasan. Di pasaran sendiri saat ini beras berkualitas serupa sudah diatas Rp12 ribu per kilogram.
“Karena sasaran kita adalah masyarakat tidak mampu , dan agar jangan sampai dimonopoli oleh pemilik modal atau pedagang, maka ada pembatasan pembelian . Per orang hanya boleh membeli 10 kilogram per hari,” jelasnya.
Selain itu, barang lain yang dijual adalah bawang merah Rp36 ribu / kg, bawang putih Rp 36 ribu /kg. Sedangkan di pasaran bawang ini masih Rp40 ribuan/kg. Kemudian ada juga telur, dijual dengan harga Rp 44 ribu/piring (30 butir), sementara di pasaran kini harganya sudah tembus Rp50 ribu/piringnya. Selanjutnya susu indomilk kaleng coklat dijual dengan harga Rp8.500, indomilk putih Rp9.000 perkaleng, di pasaran harga susu ini bisa mencapai Rp11 ribuper kaleng. Kemudian untuk minyak bimoli di pasar penyeimbang juga dihargai Rp14 ribu/liter, sementara di pasaran Rp15-16 ribu/liternya.
“Sudah biasa setiap bulan Ramadan harga bahan-bahan pokok dipasar naik, dan saya bersyukur dengan adanya pasar penyeimbang dari pemerintah daerah ini, warga Nanga Bulik bisa memenuhi kebutuhannya,” ungkap salah satu pembeli, Wiwit, pada saat dibincangi beritasampit.com. (cipt/beritasampit.com)